Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Makna Dan Fungsing Tedung Bentuknya Sederhana Namun Mempunyai Arti Penting Dalam Upacara Umat Hindu

Tedung yang kerangkanya terbuat dari sebuah bambu, kelihatan bentuknya sangat sederhana sekali. Namun, siapa sangka dalam proses upacara fungsinya sangat penting,  Selain wastra, Tedung selalu ada di setiap pura, apalagi saat piodalan. Tampilannya pun beragam, seiring maknanya yang diemban. Benda mirip payung ini memang memiliki fungsi khusus, Pemasangan Tedung juga wastra dan atribut lainnya di tempat suci, menandakan akan ada upacara. “Selain akan memperindah kawasan pura, Tedung menjadi simbolik peneduh umat,” 

Ada beberapa macam tedung diantaranya Tedung Agung dan Tedung Kerajaan. “Tedung Agung itu yang digunakan pada tempat suci, yang berfungsi sebagai pelindung umat, dan sesuai dengan Ista Dewata. Kareana Tedung Agung juga memiliki sifat yang universal, sehingga dapat dikatakan sebagai perlingdungan dunia,” paparnya.

Sedangkan Tedung Kerajaan, lanjutnya, berfungsi untuk seorang raja, sebagai tanda bisa meneduhkan wilayah dan rakyat dari segala macam masalah. Makna dari Tedung Kerajaan adalah melindungi rakyat, sehingga mampu merangkul semua rakyatnya. “Seorang raja harus mampu menguasai wilayah, terlebih di lingkungan kerajaannya sendiri, atas dasar asta brata yang telah ada pada diri seorang raja tersebut, “.

Tedung yang ada di pura, juga sebagai Ista Dewata. Bahkan dapat juga sebagai windu, yang terdiri atas bhur, bwah, swah, yang mengayomi ketiga jagat (dunia). Selain di pura, Tedung juga digunakan pada sebuah bade dan pajegan (sate).

Tedung di sebuah pajegan sebagai lambang sebuah gunung, yang juga berarti peneduh jagat, melindungi umat manusia dari macam mara bahaya. Terlebih lagi dengan sebuah Tedung yang ada pada pula kerti, di mana proses pembuatannya berasal dari sebuah daging atau kulit binatang. Bahkan, pada sebuah bade atau wadah, juga terdapat Tedung yang dipasang sebelum diisi layon (jenazah). Bahkan, sampai di setra (kuburan) masih digunakan Tedung tersebut sampai proses pembakaran.

“Tedung di bagian bade bermakna sebagai mengayomi orang yang telah meninggal . Sebab,selama hidup sudah dapat mengayomi keluarga, maupun orang terdekatnya. Terlebih yang meniggal adalah tokoh adat, atau orang yang mempunyai peran penting di masyarakat. Sehingga digunakanlah sebuah Tedung di bade yang akan diusung ke setra,”.

Secara kasat mata bahwa Tedung untuk melindungi diri dari panas ketika matahari terik dan saat hujan . “Akan merasa teduh bila ada di bawah lindungan Tedung karena Tedung juga sebagai karya seni yang bersifat religious, dan sangat berpengaruh terhadap rasa seseorang,”.

Setiap pelaksanaan piodalan, Tedung tersebut wajib di isi pada areal pura. Apalagi sasuhunan yang ada di pura akan lunga malancaran (berkeliling ke wilayah desa). Sebab, saat itu Tedung berfungsi untuk menunjukkan keagungan sasuhunan yang diamong oleh karma,

Setiap kerangka Tedung memiliki makna. Bahkan mempunyai filosofinya yang berbeda juga. Sebuah iga-iga tedung,, bermakna sebagai pangider bhuana (lambang dunia) yang berfungsi sebagai peneduh jagat (melindungi dunia), karena bentuknya yang bundar dan sesuai dengan arah mata angin.

“Sebelum dipakai, Tedung baru harus diupacarai terlebih dahulu, menggunakan banten pangulapan. Pada Tedung juga diisi janur yang dihias disebut dengan sasap. Setelah itu, baru bisa digunakan, karena sudah dianggap suci,”. Selain hanya ditaruh pada areal pura, Tedung juga digunakan untuk ngiring saat sasuhunan di pura dan merajan tedun.

Baca juga : Peran penting kayu dadap dalam upacara keagamaan

Baca juga : Ciri-ciri rumah kena pepasangan

Baca juga : Kenapa Pelangkiran wajib ada di kamar

Begitulah fungsi tedung dalam upacara agama hindu di bali yang kami rangkum dali baliexpress dan semoga artikel ini bisa bermafaat bagi banyak orang.


Post a Comment for "Makna Dan Fungsing Tedung Bentuknya Sederhana Namun Mempunyai Arti Penting Dalam Upacara Umat Hindu"