Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kenapa Sepulang Dari Bepergian Jauh Dari Rumah Wajib Ngaturang Rarapan Atau Sajen Kecil.

Kenapa Sepulang Dari Bepergian Jauh Dari Rumah Wajib Ngaturang Rarapan Atau Sajen Kecil.


Dalam budaya di bali Kita sering Mendengar kata Rarapan/sesajen kecil yang dihaturkan sepulang dari bepergian, atau datang ketempat kerja dan yang lainnya.  biasanya berupa rokok kretek, ketela rebus, ubi, jagung laklak tape, jaja injin dan sebagainya. Dan karena perkembangan saat ini, rarapan yang dihaturkan tersebut bisa bermacam-macam seperti manisan (permen), snack-snack dan sebagainya. Pokoknya apa saja yang bisa dikonsumsi oleh manusia, itulah yang dijadikan rarapan.

Rarapan ini dihaturkan di tempat-tempat yang diyakini atau dirasakan tenget ada penunggu gaibnya. Bisa di perempatan, di pinggir jalan, di jaba pura, di areal bekerja,yang sering dilalui. Termasuk juga di rumah, kita bisa menghaturkannya di pelinggih penunggun karang.

Jadi dengan demikian rarapan tersebut berupa makanan, minuman atau segala yang dikonsumsi manusia. Rarapan diibaratkan sebagai gagapan/oleh-oleh Artinya kita telah melakukan komunikasi, telah melakukan kerjasama, telah menjalin keharmonisan dalam menjaga alam, dalam menjalankan kehidupan di dunia ini, Paling tidak keyakinan dan hati nurani kita telah menghubungkannya dengan mahluk alam niskala.

Dengan rarapan ini kita telah memelihara keharmonisan alam sekala dan niskala yang dibatasi oleh ruang dan waktu. Seperti para pedagang sebelum memulai usahanya, selalu menghaturkan rarapan apakah di sekitar dagangan bekerja atau di pura melanting. Bahkan ada yang menyajikan aturan rarapan tersaji dengan haturan untuk betara, sehingga bentuknya seperti gebogan. Itu dihaturkan setiap hari. Hal semacam ini banyak kita lihat di pasar-pasar di Bali. Tujuannya adalah permohonan kehadapan Ida Betari Melanting agar usaha dagangannya menguntungkan, sekaligus agar para ancangan beliau dapat membantu dalam berusaha, atau paling tidak ancangan beliau tak mengganggu, namun membantu.

Jangankan para pedagang di pasar yang sudah disediakan pura Melanting, pedagang sepeda motor yang mangkal di pinggir jalan setiap hari juga menyediakan sebuah pelangkiran di tempatnya mangkal sebagai tempat menghaturkan canang untuk penghayatan kehadapan Dewa-Dewi memohon keselamatan, harapan mereka akan dapat bekerja dengan nyaman, aman, lancar, dan menguntungkan.


Artinya semua manusia Bali Hindu dalam kesehariannya, dalam bekerja dan dalam menjalankan kehidupan ini senantiasa untuk berdoa memohon kehadapan Ida Sanghyang Widhi, kehdapan Dewa-Dewi dan Betara Betara, kepada leluhur agar diberikan kekuatan dan kesejahteraan. Dengan rarapan tersebut, manusia berharap semuanya menjadi tenang dan menemukan kedamaia

Mogi jagat bali rahayu 

Post a Comment for "Kenapa Sepulang Dari Bepergian Jauh Dari Rumah Wajib Ngaturang Rarapan Atau Sajen Kecil."