Kayu Dapdap Memegang Peranan Penting Dalam Upacara Ke Agamaan Dan Tidak Bisa Di Gunakan Secara Sembarangan
Kayu Dapdap Memegang Peranan Penting Dalam Upacara Ke Agamaan Dan Tidak Bisa Di Gunakan Secara Sembarangan
Pohon Dapdap selain menjadi lagu “Don Dapdape Lunglung
Gading”, juga memiliki sebutan Kayu Sakti. Ternyata tidak salah, memberikan
jargon kayu saksi. Karena Pohon Dapdap memiliki fungsi yang sangat banyak bagi
kehidupan umat hindu Bali.
Adapun fungsi dari kayu dapdap yang tertulis dalam Lontar
Taru Premana disebutkan berfungsi sebagai penyembuh untuk berbagai jenis
penyakit yang menyerang manusia secara mendadak, seperti panas pada tubuh.
Bahkan kayu dapdap ini dikatakan juga bermanfaat untuk wanita hamil untuk
mencegah keguguran.
Makanya kayu dapdap ini juga disebut sebagai kayu kehidupan.
Karena kayu ini mampu menjaga sebuah awal kehidupan. “Dalam Lontar Taru
Premana, kayu dapdap ini disebutkan memiliki fungsi untuk mencegah keguguran, sehingga
kayu dapdap ini disebut juga dengan kayu yang bisa memberikan kehidupan,”.
Sedangkan dalam fungsi keagamaan, kayu dapdap juga memegang
peranan penting, selain digunakan dalam setiap momen upacara keagamaan, kayu
dapdap juga menjadi bagian terpenting dalam suatu upacara. Sebab kayu dapdap
dianggap sebagai penuntun para Dewa ketika turun ke Bumi dari Kahyangan.
Karena fungsinya sebagai penuntun inilah, maka kayu dapdap
tidak saja digunakan dalam upacara Dewa Yadnya, tetapi digunakan dihampir
seluruh jenis kegiatan upacara. Mulai dari upacara Pitra Yadnya, Butha Yadnya,
Rsi Yadnya hingga Manusa Yadnya.
Penggunaan kayu dapdap ini disesuaikan dengan fungsinya
yakni sebagai penuntun, sehingga dalam pelaksanaan ritual, kayu dapdap
diletakan sebagai penuntun, seperti dalam upacara Pitra Yadnya, kayu dapdap
menjadi kayu penuntunan bagi sekah orang yang sudah meninggal. “Ini bertujuan
untuk memberikan jalan kepada mereka yang sudah meninggal dunia sehingga bisa
mendapatkan jalan yang baik dalam perjalanannya untuk menyatu dengan brahman,”.
Dalam upacara Dewa Yadnya, fungsi kayu dapdap tidak saja
digunakan sebagai penuntun dalam banten penuntun, namun kayu dapdap juga
memiliki fungsi penting lainnya, seperti digunakannya kayu dapdap dalam banyak
jenis banten, seperti tegen-tegenan dan lain sebagainya.
Meskipun kayu dapdap dikatakan sebagai kayu sakti, tetapi
dalam penggunaannya tidak bisa digunakan secara sembarangan. Karena ada cara
penggunaan kayu dapdap sehingga bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Adapun penggunaan kayu dapdap adalah dengan menggunakan kayu
yang memiliki tiga cabang pada ujungnya. “Adapun makna dari tiga cabang ini
adalah sebagai simbol dari Tri Murti, yakni tiga manifestasi Ida Sang Hyang
Widhi Wasa sebagai pencipta, pemelihara serta pelebur melalui fungsi
pralinanya,”.
Selain fungsinya sebagai penuntun Dewa- Dewi dari Kahyangan untuk turun ke dunia, fungsi lain dari kayu dapdap adalah sebagai sarana pembersihan. Namun untuk ritual pembersihan ini, yang digunakan bukan kayu dapdapnya, tetapi daun dapdap.
Penggunaan dari daun dapdap ini sebagai sarana pembersihan
melalui ritual tepung tawar yang menggunakan daun dapdap sebagai salah satu
bagian dari sarana upacara. “Ritual tepung tawar ini biasanya dilakukan sebelum
upacara piodalan dimulai, tujuannya adalah membersihkan sarana dan prasarana
upacara sebelum dilakukan upacara inti,” urainya lebih lanjut.
Kegunaan daun dapdap juga sama pentingnya dengan kayu
dapdap, karena selain digunakan dalam ritual tepung tawar, daun dapdap juga
memegang peranan penting dalam proses pemlaspasan rumah/bangunan baru. Baik itu
bangunan suci maupun bangunan untuk tempat tinggal.
Karena daun dapdap yang digunakan untuk membuat sasap (daun
dapdap yang ditempeli dengan janur dan diikatkan pada bangunan yang akan
diplaspas) ini memiliki fungsi sebagai penanda jika bangunan yang akan
diplaspas sudah layak untuk diberikan ritual, karena sudah melalui proses
penyucian melalui sasap dan tepung tawar.
Adapun kegunaan lain dari kayu dapdap antara lain :
- Sebagai
bahan pembuatan Sanggah Turus Lumbung dengan pohon dapdap yang dipercayai
sebagai taru sakti
- Carang
dapdap cangga tiga sebagai bahan penyugjug yang biasanya digunakan dalam
upacara yadnya.
- Nasi
bundar meklongkong plekir diatasnya ditancapi daun dapdap dan padang lepas
dalam pembuatan banten prayascita untuk mensucikan pikiran.
- Begitupun ditanam di natah pekarangan, tanaman dapdap wong (Erytherina variegata) yang diyakini dapat melawan maksud-maksud tidak baik, dll
Baca juga : Upacara menek bajang
Baca juga : Hak waris perempuan
Baca juga : Larangan jika tangkil ke dalem ped
Disamping itu, ada cerita tantric yang berkembang yaitu tentang ikan gabus yang melakukan tapa dibawah pohon dadap, sebuah kemenangan dharma dalam selembar daun dapdap diceritakan :
Karena ketekunannya akhirnya permohonannya dikabulkan oleh
Hyang Widhi. Maka segeralah ikan gabus ini menjelma menjadi seekor trenggiling
yang hidupnya didarat.
Demikianlah uraian tentang kayu dapdap yang biasa kami
rangkum dari Bali Express dan kalender bali semoga bisa bermanfaat bagi banyak
orang.
Post a Comment for "Kayu Dapdap Memegang Peranan Penting Dalam Upacara Ke Agamaan Dan Tidak Bisa Di Gunakan Secara Sembarangan"