UPACARA UNTUK KEGUGURAN, BUKANLAH NGELUNGAH, BERIKUT PENJELASANYA
UPACARA UNTUK KEGUGURAN, BUKANLAH NGELUNGAH, BERIKUT PENJELASANYA
Ngelungah adalah upacara atiwa – tiwa bagi anak-anak yang berumur di atas tiga bulan dan belum tanggal giginya, bila meninggal dunia maka diaben dengan upacara ngaben Ngelungah ini.
Dalam Lontar Atma Prasangsa yang berbunyi, ”yan ana wong ulah laku asuami sestri amati kang rare mwnag amati smara, selampah laku anadi neb neb namu namu ten sida nadi manusa”.
Artinya “Jika menggugurkan kandungan, anak tanpa dosa. Selama hidup mengalami kehancuran dan matinya, jika renkarnasi akan menjadi uled baled dan Yis Yis Poh. Seterusnya tidak bisa menjadi manusia.”
Menggugurkan kandungan Jika dilakukan secara sengaja, disadari atau tidak memberi pengaruh sekala dan niskala bagi orang bersangkutan dan jiwa yang dibuang. Tidak ada upacara yang mampu menebus dosa bagi pelaku menggugurkan secara sengaja janin yang seharusnya hidup di dunia. Serta itu juga harus dipertanggung jawabkan secara hukum yang berlaku.
Namun jika dikaji secara lebih luas, makuret memiliki dampak positif dan negatif. Seharusnya makuret dilakukan karena alasan yang tepat. Misalnya bagi pasangan suami istri yang memilih makuret karena alasan keguguran memang patut dilaksanakan untuk alasan kebersihan dan kesehatan. Seperti janin tidak berkembang, meninggal dalam kandungan, cacat fisik , pendarahan, dan lain sebagainya.
Secara niskala jika pernah keguguran/makuret perlu dilaksanakan pembersihan melalui upacara warak Keruron. Memohon pada Ida Sang Hyang Semara Reka luar dan dalam dengan amanat weda-weda tertentu yang dimuat dalam Lontar Semara Reka, Punggung Tiwas, Lontar Lebur Gangsa, Rare Angon dan Lontar Sundari Gama.
Dalam kasus makuret karena keguguran tidak disengaja, dapat ditolelir karena jika tidak dilaksanakan calon bayi yang ada akan lahir dalam ketidak sempurnaan bahkan bisa menyebabkan kematian, atau memang karena sudah meninggal dalam kandungan, karena pendarahan, jatuh, salah makan atau karena dijailin orang.
Anak yang keguguran itu wajib diupacarai, agar tidak mendatangkan efek buruk kedepan bagi ayah ibunya dan keluarga besarnya kelak. Misalnya rejeki sret, Sulit Jodoh, Sakit Sakitan, Boros, Anak Bandel, Perceraian, Mandul, dan masih banyak masalah lainnya.
Menurut Sarinins Sastra Rare Angon , anak yang keguguran di dalam kandungan dari usia seminggu sampe seterusnya upacaranya namanya warak keruron/atma pratista. Jika anak itu telah lahir hidup sebelum kepus pusernya meninggal, nama upacaranya ngelangkir. Jika anak itu lahir setelah kepus puser dan sebelum ketus gigi meninggal namanya ngelungah. Setelah anak itu lahir dan ketus gigi meninnggal namanya upacara ngaben.
Di kutip dari bali niskala Yadnya itu sebaiknya disesuaikan dengan peruntukannya, ibaratnya anak jika cocok dikasi sepeda, kasilah dia sepeda, jangan dikasi mobil, nanti malah tidak berguna
Maka dari itu, Melaksanankan Upacara atma pratista ( Warak Keruron, Pengepuh Ayu, Danda Barunana, dan Gurupiduka ).
Mohon di koreksi kalau ada kekurangan
Semoga bisa bermanfaat bagi bayak orang.
Post a Comment for "UPACARA UNTUK KEGUGURAN, BUKANLAH NGELUNGAH, BERIKUT PENJELASANYA"