Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Air Bekas Dari Cucian Beras Dan Garam Bisa Sebagai Penetrallisir Pekarangan Atau Tempat Usaha, Berikut Penjelasannya

Air Bekas Dari Cucian Beras Dan Garam Bisa Sebagai Penetrallisir Pekarangan Atau Tempat Usaha, Berikut Penjelasannya


Garam dapur dan air cucian beras sering kali kita temui, namun banyak yang belum mengetahui khasiat dari bahan tersebut dalam menetralisir aura negatif baik dalam pekarangan rumah, usaha.

Seperti yang di kutip dari pasramansastrakencana.com menjelaskan bahwa garam dan Air cucian beras memiliki fungsi yang ampuh dalam menghilangkan sakit yang diakibatkan oleh mejik dan menetralisir unsur pemanas karang, pemeda karang, kegeringan karang yang disebabkan oleh berbagai alat mejik seperti pepasangan, pepeneman (tetaneman) dan lain sejenisnya.

Berbagai penyakit mejik bisa disembuhkan dengan menggunakan garam dan air cucian beras. Jika kita telusuri dan kaji menurut sastra dapat dijelaskan sebagai berikut :

Garam

Garam terbentuk dari perpaduan air laut dan terik sinar matahari sehingga membentuk Kristal garam. Secara analisa sastra pertemuan kekuatan sinar matahari atau Surya Baskara yang memiliki energi panas postif bertemu dengan energi panas bumi mampu menguapkan air laut sehingga terbentuklah pengkristalan garam dengan kepekatan yang sangat tinggi.

Menurut Sastra Dasa Aksara sinar matahari merupakan unsur Gni Petak yaitu pertemuan dari unsur Timur dan unsur Tenggara ( SANG-NANG menjadi SANG sama dengan Gni Petak) sedangkan panas bumi terbentuk dari panas magma dan merupakan unsur panas Gni Manca Warna.

Pertemuan Gni Petak dengan Gni Manca Warna menghasilkan Yama Gni Murti atau Gni Pemusnah/ Pelebur. Yama Gni Murti yang memanaskan air laut menyebabkan penguapan dan menyisakan kristalisasi garam yang sesungguhnya secara spiritual telah memiliki kekuatan alamiah akibat proses panas Yama Gni Murti.

Disinilah kenapa garam tanpa diberi doa atau pasupati sudah otomatis memiliki kekuatan sebagai penetral unsur negatif yang ada di Bhuana Agung khususnya dipekarangan rumah atau usaha maupun di Bhuana Alit yaitu tubuh manusia.

Hal ini jarang diketahui kebanyakan orang hanya mengetahui Air Laut sebagai alat menetralkan aura dan kekuatan negatif dipekarangan rumah atau usaha, padahal air laut belum mengalami proses Yama Gni Murti.

Maka yang menguatkan air laut sebagai penetral aura negatif sesungguhnya hanya sugesti dan keyakinan saja yang dipadukan dengan doa mantra seadanya, padahal menurut kajian sastra garam jauh lebih memiliki kekuatan penetralisir ketimbang air laut. Mungkin juga akibat konsep hindu mengacu kepada Agama Tirta maka air laut dianggap sudah paling tinggi tanpa pertimbangan analisa dan proses pembentukan antara air laut dan garam.

Tentu akan jauh lebih bagus jika mampu mendoakan garam sebagai alat penetralisir aura negatif dimanapun berada.

Air Cucian Beras :

Menurut Kajian Sastra Dasa Aksara, Dewa dari beras adalah Sri Dewi merupakan sakti dari Dewa Wisnu, secara filosofi Dewa Wisnu adalah Dewa Air, dimana air berfungsi sebagai pembersih yang bila di prosesi air itu akan berubah menjadi air suci yang berguna untuk Pemarisuda yang juga memiliki makna sebagai alat pembersih.

Dalam hal ini ketika beras di campur dengan air berarti mempertemukan kekuatan Wisnu dengan Sri dewi yang disebut dengan istilah Wisnu Murti yaitu Wisnu yang berfungsi dan bertugas sebagai unsur pelindung dan unsur Pemarisuda untuk Marisuda Dasa Mala, Sebel Kandel, Putek Letuh  di Bhuana Agung maupun Bhuana Alit.

Maka tanpa doa pun ketika air cucian beras mendapat sugesti dari dalam pikiran sendiri lalu yakin akan kekuatan Wisnu Murti maka otomatis air beras itu mampu membersihkan aura negatif di pekarangan rumah maupun pada diri. Apalagi dilengkapi dengan doa maka tentu akan lebih berdaya guna untuk membersihkan dan menyucikan segala sesuatu yang bersifat mengotori atau Mala karena kekuatan itu merupakan kandungan dari kekuatan Wisnu Murti atau Wisnu yang paling tinggi.

Sama halnya dengan membuat Bija/Wija yang dipasang dikening diasnggap memiliki nilai ritual pelindung karena mempertemukan unsur air dan beras atau Wisnu dan Sri Dewi sehingga melahirkan kekuatan Wisnu Murti ( Wisnu Sri Dewi).

Selanjutnya proses pertemuan antara garam yang memiliki kekuatan Yama Gni Murti atau Panas pelebur mampu menghilangkan atau menetralkan pengaruh negatif yang bisa menyakiti fisik dan non fisik maupun menetralkan aura panas dipekarangan, dimana panas itu bisa mempengaruhi fisik maupun non fisik.

Dengan demikian garam itu merubah fungsi dari panas menjadi sejuk, kemudian cipratan air beras yang memiliki unsur amerta mampu membersihkan pekarangan rumah dan usaha maupun tubuh manusia dari segala kotoran agar menjadi bersih suci hening nirmala.

Itulah kehebatan kandungan yang terdapat pada Air beras dan Garam, walaupun tanpa di doakan sudah otomatis memiliki kemampuan menetralkan dan menstabilkan energi negatif di Bhuana Agung maupun Bhuana Alit. Bagi umat yang telah memiliki kemampuan berdoa maka tentu alat tersebut akan mampu lebih berdaya guna dan fungsi guna.

Cara Kerja Garam dan Air cucian beras Untuk menetralisir aura negatif pekarangan maupun usaha

1. Siapkan garam besar secukupnya lalu berdoa sesuai keyakinan dengan satu niat apapun yang menyebabkan pekarangan atau usaha menjadi panas dan menyakiti agar dinetralkan oleh kekuatan Tuhan dalam wujud Batara Bharuna Sakti. Bahkan tanpa doapun bisa.

2. tebar garam keliling searah jarum jam 3x  putaran mengelilingi pekarangan rumah atau usaha. Biarkan sekitar 15 menit kemudian cipratkan air cucian beras searah jarum jam sebanyak 3x putaran dan biarkan. Tunggu satu jam setelah mencipratkan air cucian beras dan rasakan perubahan aura pekarangan maupun usaha.

3. Secara otomatis suhu akan berubah menjadi lebih sejuk dan lebih nyaman pada saat tidur. Kenyamanan dan kesejukan itulah hasil dari sebuah proses menetralisir pekarangan dengan Garam dan air cucian beras.

Untuk menetrlisir tubuh yang sakit akibat mejik :

1. Siapkan garam halus secukupnya lalu berdoa sesuai keyakinan dengan satu niat apapun yang menyebabkan sakit dalam tubuh agar dinetralkan oleh kekuatan Tuhan dalam Wujud Batara Bharuna Sakti. Bahkan tanpa doapun bisa,

2. Balurkan garam ke bagian tubuh yang sakit secara merata, misalkan dibagian kaki, balurkan satu arah menurun dari paha sampai kaki. tunggu 5 sampai 10 menit. Kemudian basuh dengan air cucian beras yang telah disiapkan tadi.

3. Lakukan hal tersebut secara rutin untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dan semoga penyakit mejik yang ada dalam tubuh sedikit demi sedikit dapat berkurang.

Semuanya kembali percaya atau tidak percaya tergantung diri kita sendiri.

Semoga bermanfaat


Post a Comment for "Air Bekas Dari Cucian Beras Dan Garam Bisa Sebagai Penetrallisir Pekarangan Atau Tempat Usaha, Berikut Penjelasannya"